This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Kurikulum Merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kurikulum Merdeka. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Oktober 2023

Artikel Aksi Nyata Modul1.4 Budaya Positif oleh CGP Angkatan 9 Kota Langsa

Artikel Aksi Nyata Modul1.4 Budaya Positif 

oleh CGP Angkatan 9 Kota Langsa 

Septia Handayani, S.Pd

 

1.    Latar Belakang

Sebelumnya, kita harus mengetahui apa itu budaya positif. Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah, disuatu daerah, tempat kerja, dan lingkungan.Budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah salah satu perwujudan dari visi guru yang mengandung nilai-nilai kebajikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila. 

Pada zaman sekarang ini anak-anak kita memiliki krisis moral yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya kasus bullying yang marak terjadi di satuan pendidikan, mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi dari intensitas. Baik dari kalangan murid, bahkan sampai ke guru. Hal ini dapat kita amati dari karakter murid-murid kita dan juga lingkungan kita saat ini, yang jauhdari nilai-nilai kebajikan. pada abad 21 ini pengaruh budaya luar, perkembangan teknologi dan lingkungan sangat memiliki peran dalam merusak karakter generasi kita dimasa depan. 

Oleh karena itu, seorang pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam merancang sebuah strategi yang efektif, berpihak kepada murid,agar terciptakan manusia yang memiliki budi pekerti luhur. Menurut saya, sekolah sebagai salah satu tripusat pendidikan memiliki pengaruh yang kuat terhadap terbentuknya karaker disiplin positif pada anak-anak. Penerapan disiplin positif merupakan unsur utama dalam tercapainya tujuan pendidikan merdeka belajar, yang mendorong tumbuhnya karakter profil pelajar ancasila agar tertanam dan terpatri didalam masing-masing diri anak dan nilai-nilai tersebut dapat dibawa kedalam lingkungannya.

2.    Tujuan

Tujuan dari kegiatan aksi nyata ini yaitu :

    • Menciptakan murid mimiliki akhlak mulia
    • Menumbuhkan budaya positif dalam diri pada seluruh warga sekolah,  khususnya
    • murid.
    •  Terciptanya lingkungan belajar yang menyenangkan dan bepihak kepada murid
    • Melatih murid agar terbiasa menemukan solusi dari permasalahan yang mereka 
    • hadapi.
    • Adanya kolaborasi antara guru dengan murid dan orangtua. 

3.    Linimasa Tindakan

Aksi nyata budaya positif ini direncanakan dalam beberapa tahap, yaitu :

  • Melakukan koordinasi dan diskusi dengan kepalasekolah, terkait pentingnya penanaman budaya ppositif di sekolah. Kemudian meminta izin untuk melakukan desiminasi kepada rekan sejawat.
  • Membuat keyakinan kelas bersama dengan murid.
  • Menerapkan posisi kontrol sebagai manajer dengan menggunakan tahapan segitigarestitusi dalam menghadapi masalah yang terjadi pada murid.
  • Melakukan desiminasi dengan rekan sejawat.
  • Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait penerapan keyakinan kelas dikelas masing-masing.
  • Memantau terlaksananya keyakinan kelas, melakukan refleksi dan mengevaluasi kesepakatan kelas yang telah dibuat. 

4.    Deskripsi Aksi Nyata

        Kegiatan aksi nyata yang pertama yaitu penerapan posisi kontrol sebagai manajer. Sebelumnya mari kita bahas apa itu posisi kontrol. Posisi kontrol adalah posisi atau kendali yang dilakukan oleh seorang guru, orangtua atau atasan dalam melakukan kontrol terhadap murid, anak, atau bawahannya. Terdapat 5 posisi kontrol yang dapat diterapkan, yaitu :

ü  Penghukum

Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal. Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam lagi. Guru-guru yang menerapkan posisi penghukum akan berkata:

“Patuhi aturan saya, atau awas!”

“Kamu selalu saja salah!”

“Selalu, pasti selalu yang terakhir selesai”.

Penghukum biasanya menggunakan nada suara tinggi, bahasa tubuh: mata melotot, dan jari menunjuk-nunjuk menghardik.

ü  Pembuat Merasa Bersalah

Pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut. Pembuat rasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah diri. Kata-kata yang keluar dengan lembut akan seperti:

“Ibu sangat kecewa sekali dengan kamu”

“Berapa kali Bapak harus memberitahu kamu ya?”

“Gimana coba, kalau orang tua kamu tahu kamu berbuat begini?”

Pembuat merasa bersalah biasanya menggunakan nada suara memelas/halus/sedih, bahasa tubuh: merapat pada anak, lesu)

ü  Teman

Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi. Posisi teman pada guru bisa negatif ataupun positif. Positif di sini berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan murid. Guru di posisi teman menggunakan hubungan baik dan humor untuk mempengaruhi seseorang. Mereka akan berkata:

 “Ayo bantulah, demi bapak ya?”

“Ayo ingat tidak bantuan Bapak selama ini?”

 “Ya sudah kali ini tidak apa-apa. Nanti Ibu bantu bereskan”

Posisi teman biasanya menggunakan nada suara: ramah, akrab, dan bercanda, bahasa tubuh: merapat pada murid, mata dan senyum jenaka

ü  Pemantau

Memantau berarti mengawasi. Pada saat kita mengawasi, kita bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang kita awasi. Posisi pemantau berdasarkan pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Dengan menggunakan sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan hubungan pribadi kita dengan murid, sebagai seseorang yang menjalankan posisi pemantau. Pertanyaan yang diajukan seorang pemantau:

“Peraturannya apa?”

“Apa yang telah kamu lakukan?”

“Sanksi atau konsekuensinya apa?”

Posisi pemantau biasanya nada suara datar, bahasa tubuh yang formal. 

ü  Manajer 

Posisi terakhir, Manajer, adalah posisi di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Seorang manajer akan berkata

“Apa yang kita yakini?” (kembali ke keyakinan kelas)

“Apakah kamu meyakininya?“

“Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?”

“Jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang dirimu?”

“Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?”

Selain itu mari kita mengenal, “apa itu segitiga restitusi?”. Segitiga retitusi adalah Suatu proses dialog yang dijalankan oleh guru atau orang tua agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggungjawab.



Gambar 1. Segitiga Restitusi

Terdapat 3 tahapan pada segitga restitusi yaitu :

1.       Menstabilkan Identitas, dapat dilakukan dengan :

ü  Berdasarkan prinsip membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran.

ü  Berperan menggeser identitas murid dari identitas gagal ke identitas sukses.

ü  Jangan mengkritik murid yang sedang mengalami identitas gagal.

2.       Validasi Tindakan yang Salah, dapat dilakukan dengan :

ü  Berdasarkan prinsip setiap perilaku berupaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

ü  Guru akan bergeser dari pemikiran Stimulus - Respon menjadi Proaktif.

ü  Mengenali dan mengakui kebutuhan murid dapat memperbaiki hubungan dengan murid.

ü  Mengenali dan mengakui kebutuhan murid dapat memperbaiki hubungan dengan murid.

3.       Menanyakan Keyakinan,dapat dilakukan dengan :

ü  Murid akan diberikan pertanyaan yang bermakna untuk memunculkan solusi serta motivasi secara intrinsik.

ü  Murid dapat mengkaitkan keyakinannya sebagai solusi dari tindakan yang salah.

Pada aksinyata ini saya mencoba menerapkan posisi kontrol manajer dengan menggunakan 3 tahapan segitiga restitusi pada kasus yang terjadi pada  murid dikelas saya. Aksi nyata berikutnya yaitu membuat keyakinan kelas bersama murid-murid saya di Kelompok B2 TK Negeri Pembina Langsa Timur, dengan melekukan tahapan sebagai berikut :

1)    Mempersilakan murid dikelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas,dengan menggunakan gambar agar anak lebih mudah dalam mengungkapkan pendapatnya. Hal ini saya lakukan karena murid-murid saya adalah anak yang berusia 5-6 th, dimana mereka masih memiliki pemikiran yang konkret.

2)    Menempelkan masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas pleno.Disini saya juga sudah menyediakan potongan gambar-gambar yang dapat memudahkan anak dalam membuat keyakinan di kelas.

3)    Setelah itu saya membuat kalimat-kalimat dalam bentuk positif.

4)    Kemudian saya meninjau kembali bersama murid-murid, terkait keyakinan kelas yang sudah disepakati.

5)    Setelah keyakinan kelas selesai dibuat, saya dan anak berjanji untuk menerapkannya.

6)    Keyakinan kelas selanjutnya saya tempelkan di dinding kela,  di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.

Gambar 2. Sedang membuat keyakinan kelas

   dengan murid kelas B2


Gambar 3. Keyakinan Kelas B2 yang telah disepakati bersama 


Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 2023, pukul 10.30 WIB saya melakukan desiminasi kepada rekan guru di sekolah saya TK Negeri Pembina Langsa Timur. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah, rekan guru TK Negeri Pembina Langsa Timur dan juga, perwakilan guru dari PAUD Baitul Maqdis dan Paud Nariski. Setelah itu pada pukul 15.000 WIB, saya juga melakukan desiminasi kepada rekan guru di PAUD IT Thursina, dimana PAUD ini juga merupakan Sekolah penggerak angkatan ke 3 di Kota Langsa.

Pada desiminasi budaya positif ini, saya membagikan pemahaman dan pengalaman dalam penerapan modul 1.4 Budaya Positif terhadap konsep-konsep kunci yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Peserta desimasi terlihat sangat antusias selama menyimak pemaparan materi yang saya sampaikan.

5.    Hasil dari Aksi Nyata

Hasil dari rangkaian aksi nyata yangtelah saya lakkan yaitu menumbuhkan pemaham kepada rekan sejawat dan tenaga kependidikan diskeolah menegenai penerapan Budaya Positif disekolah. Kegiatannya dimulai dari penerapan keyakinan di kelas masing-masing, dimana keyakinan ini dibuat dari hasil kesepatan antara murid dan guru yang ada di dalam kelas. Selain itu saya dan rekan-rekan guru lain juga mencoba menerapkan posisi kontro sebagai manajer dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, terutama oleh murid dengan menggunakan 3 tahapan yang terdapat pada segitiga restitusi.

Hasil dari aksi nyata ini bisa dikatakan berhasil dan memberikan perubahan terhadap sikap dan perilaku pada murid dikelas saya.Hal tersebut terlihat dari perubahan sikap pada 2 orang murid dikelas saya, yang saya selesaikan menggunakan posisi kontrol manajer. Sedangkan untuk keyakinan kelas, secara perlahan juga sudah mulai merubah sikapa atau karakter pada murid saya. Mereka berinisiatif sendiri menyapu kelas setelah selesai makan tanpa disuruh, menegur teman yang berlarian didalam kelas, mengingatkan temannya untuk membereskan mainan, dan lain-lain. Saya yakin apabila hal ini dilakukan secara berkesinambungandalam penerapannya akan membawa peubahan kepada disiplin positif yang menyenangkan dan berpihak kepada anak. 

6.    Pembelajaran yang didapat dari Aksi Nyata

Banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan pada kegiatan aksi nyata pada modul 1.4 Budaya Positif ini. Salah satunya nilai kolaborasi, sayasangat yakin dalam penerapan budaya positif terutama di lingkungan sekolah, sangat perlu dukungan,kolaborasi dari seluruh warga sekolah untuk ketercapaiannya. Kemudian berbagi pemahaman itu sangat menyenangkan dan menambah relasi, ternyata hal-hal yang mungkin kita anggap sepele, bisa jadi sangat berharga bagi orang lain. Disini saya menyadari pentingnya berbagi, berbagilah walau sedikit, karena sebagai manusia kita sebaiknya memberikan manfaat bagi orang lain.

7.    Rencana Perbaikan dan Pengembangan di Masa Mendatang

Hal-hal yang akan saya lakukan untuk erbaikan dan pengembangan dimasa mendatang yaitu:

·         Dapat menerapakan posisi kontrol sebagai manajer secara berkelanjutan dan konsisten,sebagaimana posisi ini merupakan posisi ideal yang harus dimiliki oleh guru.

·         Melakukan evaluasi terhadap keyakinan kelas yangdibuat secara berkala.

·         Menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah yang muncul.

·         Berkolaborasi dengan semua warga sekolah dn pihak yang terkait demi terciptanya budaya positif dilingkungan sekolah.

Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh darikata sempurna, namun penulis sangat berharap artikel ini dapat bermanfaat dan menjadiinspirasibagi para pembacanya.


Salam Guru Penggerak!

"Tergerak,Bergerak, dan Menggerakkan"


 


Senin, 31 Oktober 2022

SRB Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar

 


Tugas Akhir PembaTIK Level 4 Tahun 2022

        Halo Sahabat, kali ini saya akan berbagi tentang kegiatan yang saya lakukan di PembaTIK Level 4. PembaTIK Level 4 merupakan tingkatan level terakhir pada kegiatan PembaTIK. Pada Level 4 ini para Sahabat Rumah Belajar diberikan tugas untuk Berbagi dan Berkolaborasi, serta penerapan Praktik Baik pada Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar.

        Level 4 ini memiliki tantangan tersendiri,setelah kita diumumkan lulus masuk Level 4 dan menjadi 30 Peserta terbaik yang mewakili Provinsi masing-masing ada beberapa kegiatan yang harus kita lakukan sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB). Pertama kita harus memahami materi yang tersedia di LMS PembaTIK. Kemudian kita mendapat kuliah umum tentang PembaTIK Level 4 dan materi menarik lainnya yang akan membatu dan mempermudah kita dalam kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi. Setelah itu kita mendapatkan 2 sesi Sinkronus untuk menyusun perencanaan kegiatan yang akan kita lakukan beserta tips dan trik dari para Duta Rumah Belajar (DRB) dari Provinsi masing-masing.

        Kemudian kita harus bisa menjalin komunikasi dengan para Stakeholder, seperti Dinas Pendidikan, Berbagai Komunitas yang bergerak dibidang Pendidikan, Para Sahabat Rumah Belajar dan juga Duta Rumah Belajar. Tujuannya agar cakupan peserta yang mengikuti kegiatan yang kita rancang secara daring atau luring lebih luas dan dengan bersama-sama kita dapat Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar.

        Saya melakukan kegiatan berbagi dan berkolaborasi pertama saya di sekolah tempat saya mengajar. Walaupun dengan jumlah guru yang sedikit, tapi sangat mereka sangatlah tinggi.kami membahas tentang Pemanfaatan dan Praktik baik pada Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar, Kami juga belajar membuat MPI sederhana menggunakan aplikasi Canva. Kegiatan berbagi dan berkolaborasi yang kedua akan saya adakan pada kegiatan KKG Gugus Putroe Bungsu, sebelumnya saya menjelaskan maksud dan tujuan saya kepada ketua KKG dan alhamdulillah saya diberikan izin untuk menyampaikan materi Portal Rumah Belajar dan PMM pada 2x pertumuan,yaitu  : Kamis, 13 Oktober 2022 dan Kamis, 27 Oktober 2022.

      Kegiatan berbagi dan berkolaborasi selanjutnya yaitu dengan para SRB Provinsi Aceh dan SRB Gorontalo sekaligus berkolaborasi dengan IGI Kabupaten Aceh Utara pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 dengan judul Optimalisasi Pemanfaatan Platform Pembelajaran Kemendikbudristek "Potal Rumah Belajar dan PMM".  Kegiatan yang kedua yaitu saya lakukan dengan berkolaborasi dengan SRB yang ada di Kota Langsa, kemudian kami menghubingu Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Langsa, Kepala Cabang Bidang Pendidikan Wilayah Kota Langsa, IGI Kota Langsa dan Duta Rumah Belajar sekaligus Co. Kapten Belajar.id Kota Langsa. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 dengan judul "Pembelajaran Inovatif Terintegrasi Portal Rumah Belajar dan PMM" kedua kegiatan ini dilakukan secara daring. Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana dengan baik, dan kami sangat senang karena banyak para pendidik meminta untuk adanya kelanjutan dari kegiatan kami secara luring agar mereka lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan.

        Sebagai pendidik di Taman Kanak-Kanak saya juga melakukan Praktik Baik dalam penggunaan Portal Rumah Belajar khususnya pada fitur Sumber Belajar dan Edugame. Saya dapat dengan mudah mengkases berbagai macam sumber yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang saya ampu melalui Fitur Sumber Belajar. Kemudian mengingat peserta didik saya masih Anak Usia Dini saya memilih menggunakan beberapa game edukatif yang terdapat pada Fitur Edugame pada Portal Rumah Belajar. Setelah mengikuti Pembatk sampai Level ini, saya banyak mendapat ilmu tentang cara membuat MPI dan game edukatif untuk peserta didik. Tidak hanya itu, melalui kegiatan pada Level 4 ini, saya dapat bertemu dan berbincang dengan orang-orang hebat, dan saya merasa kalau saya dapat menjadi manusia yang berguna dengan memberikan ilmu yang saya miliki kepada rekan-rekan ynag lain, walau mungkin itu tak seberapa.


Baiklah Sahabat, itulah sedikit informasi terkait kegiatan "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar" pada  PembaTIK Level 4 Tahun 2022. Semoga informasi ini bermanfaat :)

“Pendidik yang HEBAT bukanlah Pendidik yang PINTAR, tetapi Pendidik yang tak pernah BERHENTI BELAJAR”

-Septia Handayani-

Sabtu, 29 Oktober 2022

SRB Indonesia Berbagi dan Berkolaborasi Pratik Baik Rumah Belajar & PMM

 


Salam Semangat Sahabat Belajar...
Berbagi dan berkolaborasi praktik merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ilmu dan inspirasi kepada orang banyak. Tidak hanya itu pahala jariyah pun mengalir, sungguh indah bukan.
Pada blog kali ini, saya akan berbagi tentang kegiatan kolaborasi yang dengan Para Sahabat Rumah Belajar (SRB) yang ada di Indonesia Tahun 2022 dan Komunitas IGI Aceh Utara, diantaranya yaitu:
  • Saripah Daulay (SRB Aceh)
  • Nana Puspita (SRB Aceh)
  • Septia Handayani (SRB Aceh)
  • Waluyo Dwi Asmoro (SRB Gorontalo)
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Duta Rumah Belajar (DRB) Aceh 2018 Bapak Qushalani,M.Pd dan DRB Gorontalo 2021 Bapak Zefrin, M.Pd. Saya tidak menyangka dapat berkolaborasi bersama orang-orang hebat nan luar biasa. Pada kegiatan kali ini kami juga melakukan kolaborasi dengan IGI Kabupaten Aceh Utara, kegiatan ini diadakan pada:
Hari/Tanggal             : Selasa, 25 Oktober 2022
Pukul                        : 20.00 WIB s/d 22.00 WIB (secara daring)
Kegiatan ini juga diinformasikan pada Komunitas IGI Aceh Utara yang terdapat Platform Merdeka Mengajar. Kegiatan ini mengakat Webinar yang berjudul “Optimalisasi Pemanfaatan Platform Pembelajaran Kemendikbudristek (Portal Rumah Belajar & PMM)”. Kegiatan ini membahas tentang fitur-fitur yang terdapat pada Portal Rumah Belajar, khususnya pada fitur Sumber belajar.

Fitur Sumber Belajar dapat diedit dan diakses oleh guru dan pesertadidik. Pada fitur ini pendidik dapat melakukan pencarian sumber belajar berdasarkan jenjang pendidikan, kelas dan mata pelajaran (topik) yang sesuai dengan perankat ajar yang akan diajarkan ke siswa. Tidak hanya itu pendidik juga dapat mendownload maupun menautkan link kedalam kelas maya, classroom, grub WhatsApp, dll.

Pendidik juga dapat mengupload konten pada fitur Sumber Belajar, setelah konten diupload pendidik tinggal tunggu uji korelasi dari admin/ tim penilai pada Portal Belajar. Jika konten yang Bapak/Ibu upload memenuhi syarat maka konten Bapak/Ibu akan terdapat pada Fitur Sumber Belajar.

Yuuk,Bapak/ Ibu kita manfaatkan Portal Rumah Belajar sebaik mungkin dan berbagi konten pembelajara pada Sumber Belajar. Sedangkan PMM merupakan platform yang dikembangkan untuk para Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Agar dapat menggunakan PMM, kita harus login menggunakan Akun sebagai berikut : 
  1. Akun belajar.id (Contoh: nama akun@guru.paud.belajar.id) bagi guru dan tenaga Kependidikan dibawah naungan Kemendikbudristekdan terdata di dapodik. 
  2. Akun Madrasah ( contoh: namaakun@madrasah.kemenag.go.id) bagi guru madrasah yang berada di bawah naungan kemenag.
Pada pPMM terdapat beberapa pembahasan diantaranya yaitu:
  • Kurikulum Merdeka
  • Kegiatan Belajar Mengajar, terdiridari fitur Asesmen Murid dan Perangkat Ajar
  • Pengembangan Diri, terdiri dari fitur Pelatihan Mandiri dan Komunitas
  • Mencari dan berbagi informasi, terdiri dariVideo Inspirasi dan BuktiKarya
  • Kumpulan Konten Unggulan



Baiklah Sahabat, itulah sedikit informasi terkait kegiatan "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar" pada  PembaTIK Level 4 Tahun 2022. Semoga informasi ini bermanfaat :)

“Pendidik yang HEBAT bukanlah Pendidik yang PINTAR, tetapi Pendidik yang tak pernah BERHENTI BELAJAR”

-Septia Handayani-



Jumat, 28 Oktober 2022

Pembelajaran Inovatif Terintegrasi Portal Rumah Belajar dan PMM


Assalamualaikum Sahabat HEBAT.... 

Sebagai Peserta PembaTIK Level 4 berbagi dan berkolaborasi merupakan kegiatan yang akan Bapak/Ibu lalui. Pada kegiatan kolaborasi dan berbagi pratik baik kali ini saya berkolaborasi dengan SRB Aceh yang berasal dari Kota Langsa yaitu Pak Iswanto, S.ST, M.Kom dan juga para berkerjasama dengan para Stakeholder di dunia pendidikan diantanya yaitu:

  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa : Dra. Suhartini, M.Pd (Kepala Dinas)
  • Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa : Drs. Muhammad Daud, MM
  • Ketua IGI Kota Langsa : H. Syukur, S.Pd
  • Duta Rumah Belajar Provinsi Aceh dan Co. Kapten Belajar.id Kota Langsa : Fahrul Rozi,S.ST

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu yang telah mendukung kegiatan yang kami adakan ini.Sehingga disambut baik oleh para pendidik yang ada di Kota Langsa, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar mencapai 224 peserta dengan durasi pendaftaran hanya 1(satu) hari.

Kami mengadakan Webinar dengan judul "Pembelajaran Inovatif Terintegrasi Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar". Kami mengangkat judul ini karena ingin berbagi praktik baik dan cara memanfaatkan Platform yang telah dibuat oleh Pusdatin dan Kemdikbudristek agar dapat dimaafaatkan seoptimal mungkin oleh para pendidik dalam rangka "Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar".

Dimana kita ketahui bahwa pada Portal Rumah Belajar adalah Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta menfasilitasi komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas, yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dari jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB. Disalamnya terdapat 4 Fitur utama yaitu :

  1. Kelas Maya 
  2. Sumber Belajar
  3. Bank Soal
  4. Laboratorium Maya
Selain fitur utama,pada Rumah Belajar juga terdapat 8 fitur pendukung yang tak kalah kerennya, diantaranya yaitu :
  1. Peta Budaya
  2. Buku Sekolah Elektronik (BSE)
  3. Wahana Jelajah Angkasa
  4. Karya Bahasa dan Sastra
  5. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
  6. Blog Pena
  7. Edugame
  8. Augmented Reality (AR)
Masih banyak sumber belajar lainnya loh! Yuuk Bapak/Ibu Sahabat Rumah Belajar silahkan kunjungi alamat website Rumah Belajar yaitu https://belajar.kemdikbud.go.id/ Bapak/ Ibu juga dapat download Aplikasi Rumah Belajar di Playstore juga loh...Bapak/Ibu tingal mengetikkan keyword Rumah Belajar dan rasakan kemudahan dan manfaatnya..

Masih ada satu lagi, yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM) Sahabat dapat mengunjungi alamat website https://guru.kemdikbud.go.id/ atau dengan mendownload Aplikasi Merdeka Mengajar di Playstore. PMM adalah merupakan Platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar,Mengajar dan Berkarya.

Platform Merdeka Mengajar menyediakan berbagai referensi bagi para guru untuk mengembangkan Praktik Mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan Fitur Mengajar, Perangkat Ajar yang dapat disesuaikan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan diri. Saatini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang sama kepada semua guru untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya dimanapun mereka berada. Fitur belajar yang terdapat pada PMM memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk mengakses materi yang berkualitas dan dapat dipelajari secara mandiri. Tidak hanya itu kita juga bisa membuat komunitas Belajar pada PMM dengan cara mendaftarkan Komunitas Bapak/Ibu.

Yuuk, mulai sekarang mari kita memanfaatkan Platform Pendidikan yang telah disediakan Pemerintah dalam mewujudkan Merdeka Mengajar.
 




Dokumentasi Kegiatan Webinar 
Jumat, 28 Oktober 2022


Baiklah Sahabat, itulah sedikit informasi terkait kegiatan "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar" pada  PembaTIK Level 4 Tahun 2022. Semoga informasi ini bermanfaat :)

“Pendidik yang HEBAT bukanlah Pendidik yang PINTAR, tetapi Pendidik yang tak pernah BERHENTI BELAJAR”

-Septia Handayani-










Sabtu, 02 Juli 2022

KURIKULUM MERDEKA JENJANG PAUD

KURIKULUM MERDEKA


Halo Sahabat Belajar semua...kali ini kita akan membahas tentang Kurikulum Merdeka. Saya yakin Sahabat nggak asing dengan kata"Kurikulum Merdeka".

Yups, Kurikulum merdeka sudah diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2022 bersamaan dengan peluncuran Platform Merdeka Mengajar melalui Episode merdeka belajar kelima belas. Kurikulum Merdeka dikenal dengan Kurikulum Prototipe untuk Sekolah PenggerakSebagai seorang pendidik di PAUD, kita perlu mengetahui apa itu Kurikulum Merdeka dan cara penerapannya disatuan PAUD. 

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak usia dini dan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. kurikulum Merdeka sudah diuji cobakan pada Sekolah Penggerak. Tidak hanya di Sekolah Penggerak, sekolah lainpun sudah menggunakan kurikulum ini.


Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Jenjang PAUD

Nah, sekarang mari kita lihat penerapan Kurikulum Merdeka di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

1. Kerangka Dasar

  • Rancangan landasan utama Kurikulum Merdeka adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.
  • Mengembangkan  profil pelajar Pancasila pada peserta didik.

2. Kompetensi yang Dituju

Capaian Pembelajaran (CP) untuk satu fase perkembangan anak usia dini, disebut sebagai Fase Fondasi

CP dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi anak usia dini dalam nilai agama dan moral, perkembangan dan identitas diri, serta kompetensi literasi,numerasi, sains, teknologi, rekayasa, dan seni.

CP diharapkan dapat dicapai di  akhir layanan PAUD (usia 5-6 tahun) 

3. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), terdiri atas: 

1).  Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

2). Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.

Alokasi waktu pembelajaran di PAUD usia 4 - 6 tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.

4. Pembelajaran

  • Bermain-belajar. Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak.
  • Kegiatan berbasis buku bacaan anak untuk menguatkan kompetensi literasi.
  • Orientasi pembelajaran untuk mencapai well-being anak, dengan Capaian Pembelajaran sebagai acuan dan memperhatikan aspek perkembangan.
  • Penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
  • Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran.
  • Tidak ada alur untuk tujuan pembelajaran.

5. Penilaian

Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Teknik dan waktu pelaksanaan asesmen ditentukan oleh guru.

Teknik asesmen  dan instrumen diantaranya:

  1. Observasi
  2. Catatan anekdot
  3. Foto berseri
  4. Checklist
  5. Portofolio
  6. Teknik dan instrumen lain yang dapat dimodifikasi sekolah

Pelaporan tertulis ke orang tua minimal 6 bulan sekali, yang berisi deskripsi kemajuan Capaian Pembelajaran anak, dan laporan atau komunikasi lisan dengan orang tua dapat dilakukan kapan saja.

Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah

Buku panduan pendidik PAUD:

  1. Panduan Pengembangan Pembelajaran
  2. Panduan Pengembangan Pembelajaran elemen CP Nilai Agama dan Budi Pekerti
  3. Panduan Pengembangan Pembelajaran elemen CP Jati Diri
  4. Panduan Pengembangan Pembelajaran elemen CP Dasar-dasar Literasi dan STEAM
  5. Panduan Bermain Berbasis Buku
  6. Panduan Contoh  Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  7. Panduan Penyusunan  Laporan Capaian Pembelajaran

Contoh-contoh Tujuan Pembelajaran ada di tiap buku panduan pendidik

Modul ajar: https://drive.google.com/drive/folders/1hZp_jS80rKtn3bb1hr0wrEIVAUBDMxa-

6. Perangkat Kurikulum

  • Panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah
  • Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • Panduan pendidikan khusus.

Baiklah Sahabat,itulah sedikit informasi terkait Kurikulum Merdeka dijenjang PAUD. Semoga informasi ini bermanfaat:)


"Jadilah pendidik yang HEBAT, agar terlahir generasi HEBAT"

-Septia Handayani-


Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan/?jenjang=2&kurikulum1=4&kurikulum2=4